Deja Vu

JUDUL : DEJA VU PENGARANG : NUR AISYAH ( AISYAH KHUMAIRAH AN-NUUR cerita ini saya ambil dari mv severely FT ISLAND Sunday, june 07 2015 18.14 WITA Hong Ki memandang foto Hana di tempat penyimpana abu. Karena tidak tahan menahan tangisnya, diapun keluar dengan tergesa-gesa hingga menabrak seorang cewek. “Choesongabnida”. Dia meminta maaf dengan kepala tertunduk. Saat dia mengangkat kepalanya, dia kaget melihat sesosok wanita yang sama persis dengan Hana. Tanpa berpikir panjang, dia langsung memeluk cewek itu. “Kamu masih hidup? Ya Tuhan terimakasih”. Lalu si cewek melepas pelukan Hong Ki sambil membentak-bentaknya “ Kamu apa-apaan sih, main peluk aja, emang kamu siapa? Dan juga siapa yang mati, orang aku sehat-sehat aja!!!!”. Last si cewek langsung tampar wajah Hong Ki dan berlalu. Saat itulah Hong Ki seolah-olah kembali ke masa lalunya saat dia pertama kali bertemu dengan Hana sampai kejadian naas yang menimpa Hana yang merenggut nyawanya, dan dia seakan diberi kesempatan oleh Tuhan untuk memperbaiki kesalahannya yang tidak datang menyelamatkan Hana saat kejadian. Beberapa hari kemudian, Hong Ki memutuskan untuk datang ke tempat pelatihan tari balet,tempat Hana sering berlatih. Ketika sampai, dia kaget melihat cewek yang mirip sama Hana ada di dalam sedang berlatih. Sekejap dia mengira bahwa cewek itu adalah Hana, tapi dia menampar wajahnya sendiri “ Sadar Hong Ki Hana sudah meninggal”,gumamnya sambil terus menampar pipinya. Lalu dia memutuskan masuk ke dalam sebua coffe shop untuk menunggu si cewek pulang. Malam pun tiba, si cewek itu keluar sambil dengerin music pake airphone. Karena tidak perhatikan jalanan, dia hamper ditabrak mobil, namun Hong Ki yang dari tadi mengikutinya, dengan sigap menarik tangan cewek itu kedalam pelukannya. Terjadilah saling pandang, hingga Hana tersadar dia lalu meminta maaf sekaligus berterima kasih. Tanpa berkata-kata Hong Ki langsung pergi,, tapi belum beberapa lama dia mendengar si cewek memanggilnya “ choegio!!!”. Hong Ki segera membalikkan badannya. “ aku minta maaf atas yang aku lakukan sama kamu, aku sangat takut, aku kira kamu orang jahat, dan aku nggak punya pilihan lain selain menampar kamu”. Kata cewek itu. “oh tidak, memang aku yang salah. Mungkin karena aku belum bisa move on. Jadi seharusnya aku yang minta maaf. Mianhaeyo”. Ucap Hong Ki sambil mengulurkan tangannya. “ Nama aku Hong Ki”.ucapnya. “ Hana”. Jawab cewek itu. Sekali lagi Hong Ki dibuat tercengang olehnya. Bagaimana tidak,cewek itu benar benar mirip dengan kekasih hong ki, dari wajah, tempat latihan, bahkan nama mereka sangat mirip. Hana melepaskan tangannya, sontak membuat Hongki tersadar. “ah,,,,mianhaeyo”..”gwencanha….”. Sebenarnya dalam hati Hana juga seperti ada yang ganjal, dia menatap mata Hong ki “ahh maldo andwe!!!” ucapnya dalam hati. “hmmm bolehkah aku mentraktirmu minum kopi besok? Anggap saja sebagai permintaan maafku” . Ucap Hong ki. “maaf,,, tapi besok aku harus latihan karena akan ada pertunjukan.” Tolak Hana. “eodia ? ”. Tanya Hongki “ di yu jin opera”. Jawab Hana “ benarkah?, oh kebetulan sekali, aku sudah punya tiketnya, besok aku saja yang antar kamu, supaya ggak telat”. Tawar Hongki “ hmmmm boleh”. Hana mengiyakan. “ tapi sebelumnya aku minta nomor hp kamu dulu supaya mudah”. Ucap Hongki “ah ini…… 085342xxxxx”. Hana memberikan nomor hpnya kepada Hongki. ……………………………………………………………………………………………………………………………….. Monday, june 08 2015 18.37 WITA Beberapa hari kemudian,Hongki menelpon Hana dan mengajaknya pergi ke suatu tempat. Karena Hana sudah tidak punya kegiatan maka ia mengiyakan ajakan Hongki. “okay.. kita akan ketemuan di coffe shop dekat lotte mart”. Ucsp Hongki “nee”. ……………………………………………………………………………………………………………………………….. Keesokan harinya, Hongki pergi ke coffe shop. Rupanya dia harus menunggu karena Hana belum datang. Kesempatan itu dia gunakan untuk memesan lagu kepada kasir. Lagu yang sangat disukai pacarnya yang sudah meninggal, Hana. Tak lama kemudian Hana datang. Sejenak dia melihat ke sekelilingnya, lalu dia melihat hongki melambai kepadanya. “ mian, aku terlambat”. Ucapnya pada Hongki. “ ah kwencana, aku juga barusan datang. Dilahkan duduk!”. Ucap Hongki “ ah yeee.”. Seteleh beberapa saat mengobrol, kini saatnya lagu yang dipesan Hongki diputar. Hana yang dari tadi asik mengobrol tiba-tiba diam. “ kamu tau, akhir-akhir ini, aku merasa sangat aneh semenjak aku bertemu denganmu.” Ucap Hana memulai pembicaraannya. “ Aku rasa, aku pernah melakukan semua ini,coffe shop ini, pojokan ini, dan bahkan lagu ini. Semuanya sangat familiar bagiku, tapi aku nggak ingat. Ah, aku tahu ini memang kedengaran gila. Keurigo no, kamu sangat familiar bagiku. Aku rasa aku pernah menghabiskan waktuku dangan mu. Ta tapi ini sungguh sangat tidak masuk akal”. Ucapnya dengan air mata yang mulai terbendung di kelopak matanya. Hongki hanya terdiam mendengar apa yang dikatakan Hana. Dia juga berfikir bahwa ini sungguh tidak masuk akal. Selesai minum, Hongki mengantar Hana pulang. Sejak saat itulah mereka mulai akrab. Hongki jadi sering mengantar hana ke tempat latihannya. Memerhatikan, melihat Hana saat menari balet, dan mengantarnya pulang. Setelah beberapa minggu, mereka pun pacaran. Hingga suatu hari, saat Hongki akan pergi, dia melihat sebuah Koran yang dijual di pinggiran jalan. Di Koran tersebut diberitakan sebuah ramalan kecelakaan maut tanggal 13 Desember sama seperti kecelakaan tahun lalu*. Hongki mengurungkan niatnya untuk pergi dan memilih untuk kembali ke rumahnya. Setibanya di rumah, dia segera melihat kalender. Sxaat ini sendiri sudah tanggal 3 ( berarti 10 hari lagi). Dia pun mulai menandi tanggal tersebut. …………………………………………………………………………………………………………………………………. Note ; * 13 Desember tahun lalu, kecelakaan menimpa Hana yang merenggut nyawanya. Tuesday june 09 2015 19.41 pm Kriiiiingg,,,,kriiiingg,,,,kriiiinggg. Hp Hongki berbunyi. Dengan mata yang masih tertutup, dia mengangkat telefonnya tanpa melihat siapa yang menelfon. “ achhh,, siapa sih, pagi-pagi uda gangguin”. Ucapnya ketus. “ Oppa! Nan deu yo”. Ucap seorang dibalik telfone, ternyata Hana. “ Oppa sadar nggak, sekarang sudah jam berapa???”. Tanya Hana kesal. Hongki melihat jam dindingnya, matanya terbelalak saat melihat jam sudah menunjuk angka 09.00. “ haaa, sudah jam 9,,, maaf,, maafkan aku,, aku akuan segera kesana, okey,, ummmaach, bye!”. Hongki segera mandi. Kemudian memakai baju casualnya, karena tergesa-gesa dia bahkan lupa make sepatu saat keluar. Nah, pas di jalan, dia baru lihat, dia masih pakai sandal. Dengan berat hati dia kembali ke rumahnya untuk pakai spatu. Setelah beberapa menit, diapun tiba di rumah Hana. “ Oppa apa-apaan sih, kita kan uda janji ketemuan jam 09.00, Oppa sekarang lihat ini sudah jam berapa?, ini sudah jam 10.00”. ucap Hana sangat kesal. “ mian,, tadi malam aku tidak bisa tidur jadi aku telat bangun”. Hongki minta maaf. Yapppp,,, tanggal 08 Desember rencananya mereka akan kencan. Hari ini adalah harinya mereka, jadi nggak boleh ada yang gangguin, so HP-nya harus di off-in.  ……………………………………………………………………………………………………………………………….... Mereka tiba di pasar tradisional di daerah Busan. Mereka menghabiskan waktu dengan mengelilingi pasar tersebut. Mulai dari makan makanan tradisioanal,, foto-foto, dan tak lupa beli tanda mata. Hingga mereka memasuki sebuah took pernak-pernik antic. Sementara Hana sedang melihat-lihat jenis pernak-pernik yang dijual, mata Hongki tertuju pada sebuah liontin, lalu ketika dia membukanya, ternyata itu adalah liontin time. Dia jadi teringat dengan Koran itu. Tiba-tiba Hana datang mengagetkannya. Wednesday june 10 2015 “ oh, liontine time,,Oppa mau beli ini?. Tanya Hana “ ow nggak, aku cuum an liat-liat aja”. Jawab Hongki berlalu. Diam-diam Hana membeli kalung itu, ya dia akan menjadikan kalung itu sebagai hadiah. Tanggal 11 Desember, seperti biasanya Hongki datang ke tempat latihan Hana. Karena dia selalu mengingat kecelakaan itu dia tak tahan dan berpura-pura pergi ke toilet. Hana menggunakan kesempatan itu untuk memasukkan liontin itu ke saku jaket Hongki. Tanpa sengaja, dia menemukan sebuah kertas, yang ternyata itu adalah berita kecelakaan satu tahun lalu. Hana marah. Tiba-tiba Hongki datang “ Oppa,, ige boeyo?”. Tanya Hana. Hongki hanya diam terpaku, dia tidak bisa mengatakan apa-apa. Hana pun pergi meninggalkan Hongki sendirian. Hongki memasukkankembali kertas itu ke dalam sakunya, dan ternyata di dalamnya ada liontin time yang dia lihat di took waktu itu. …………………………………………………………………………………………………………………………………. Tanggal 13 Desember,, yap tepat tanggal itu ramalan kecelakaan akan terjadi. Malam itu Hongki masih saja teringat dengan ramalan itu. Diapun tidak bisa tidur. Lalu rasa kuatir mulai menyelimuti relung batinnya. Dia menelpon Hana, tapi tidak diangkat. Akhirnya dia memutuskan untuk mencari Hana. Dia menuju ke rumah Hana tapi tidak ada orang. Lalu dia menuju ke tempat latihan Hana. Di sisi lain,,Hana sedang merapikan bajunya dan ditata rapi ke dalam locker. Lalu dia keluar sambil mendengarkan lagu menggunakan earphone dengan volume yang keras. Hongki pun datang, dia lega karena dia melihat di seberang jalan ada Hana yang akan menyebrang. Tanpa piker panjang dia meneriaki Hana, namun Hana yang sedari tadi asik dengerin music dan tidak memperhatikan ssekelilimgnya tidak mendengar teriakan Hongki. Saat lampu merah, Hana pun menyebrang. Lalu saat dia pas berada di tengah jalan, tiba-tiba datanga mobil dengan kecepatan yang sangat tinggi, sekali lagi Hongki meneriaki Hana agar cepat jalan, namun dia tidak dengar. Mobil semakin dekat, hingga Hongki memutuskan untuk menyelamatkan Hana dan tiba-tiba, brakkkkk,,,….. “ Oppaaaaaaahhh,,,”. Yap Hongkilah yang ditabrak mobil itu, pelakunya dalam keadaan mabuk berat segera melarikan diri. “ Oppa,,, oppa,,, ireon,,, jebal!!!!”. Tangis Hana mulai bercucuran. “ Hana ya,,, saranghae,,,”. Hongki mengucapkan kata terakhirnya dan menghembuskan nafas terakhirnya. “ Oppa ireona,, jebal. Tolooong”. Hana memanggil pertolongan dan memeluk erat Hongki yang tak bernyawa lagi. Keesokan harinya, berita tentang kematian Hongki ada dimana-mana. Pelaku penabraknya sendiri sydah ditangkap. Dan jenazah Hongki akan segera dikebumikan. ………………………………………………………………………………………………………………………………… Satu tahun kemudian, Hana sudah menjadi penari balet yang handal. Tetapi selesai pertunjukan dia memutuskan untuk gantung sepatu. Beberapa hari kemudian, dia pergi ke tempat pelayatan Hongki. Setibanya di sana, dia tidak sengaja bertabrakan dengan seorang laki-laki yang sangat mirip dengan Hongki. Matanya mulai membendung lalu dia mengatakan “ OPPA!!!”. S E L E S A I TENTANG PENULIS Nama : Nur Aisyah ( Aisyah Khumairah AN-Nuur ). Lahir pada tanggal 20 agustus 1998 di Negara Malaysia sabah. Ini adalah cerpen kedua yang dibuat olehnya setelah beberapa cerpen yang coba dia buat tidak jadi-jadi. Kkkkk 

Komentar

Postingan Populer